Di penghujung pintalan pintalan guritmu
ada keraguan tentang ilmu masa lalu,
hidup masa kini, dan hari esok
kamu merancau, mengigau, ngomong
ngalor ngidul menyepelekan makna
mengadu kepada entah siapa.
Di penghujung pintalan pintalan guritmu
aku tak bisa menemukan kamu, anakmu, istrimu,
bapakmu, bahkan bangsamu. Aku hanya
menemukan benang benang yang tak
terjalin dengan rapi. Bahkan semburat
ngeruntel sampai sulit diwedarkan.
Di penghujung pintalan pintalan guritmu
ada rasa malu membisik di telingaku.
"tak hanya di ujung, tapi bahkan di awal,
di poros, di jidat, di dada dan di selakangan,"
katanya.
Dan, entah dimana lagi.
Claket. 4 Juli 2015
Komentar