Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi ,
silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa
yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air,
lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati
(kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis
hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi
; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah)
bagi kaum yang memikirkan (QS. Al Baqarah:164)
Bumi
merupakan planet tempat tinggal manusia dan dapat dikatakan, bahwa bumi sebagai
salah satu planet yang jinak, atau sama halnya dengan binatang yang jinak. Bumi
ini bisa diibaratkan sebagai binatang ternak, misalnya sapi. Kita menunggang,
kita tidak terasa bahwa kita sudah sampai pada tujuan. Bumi ini demikian juga
beredar, kita berada di kulit bumi ini dan dibawanya beredar terus-menerus.
Sapi mempersembahkan susunya kepada kita, demikian juga bumi mempersembahkan
sekian banyak hasil buminya. Allah menciptakan itu karena kasih sayang-Nya
kepada manusia. Bahkan bumi ini memang sengaja diciptakan Allah agar manusia
nyaman tinggal di bumi.
Menurut catatan para pakar, pada
mulanya bumi beredar demikian cepat, sampai-sampai dalam setahun jumlah hari
2200 hari, siang dan malam hanya empat jam, tetapi pada saat itu manusia belum
diciptakan oleh Allah. Manusia baru diciptakan Allah setelah bumi ini siap
untuk dihuni manusia. Betapa pun Allah menciptakan bumi ini dengan luas yang
demikian serasi, kata para pakar 510.000.000 km, kalau lebih kecil manusia akan
kekurangan atmosfir, kalau lebih besar manusia akan ditempa sinar cosmis, Subhanallah. Allah menciptakan bumi
tempat manusia berdiam, di bumi manusia hidup, di bumi manusia dikuburkan, dan
dari bumi manusia dibangkitkan.
Dan
Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikannya gunung-gunung dan Kami
tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran (QS. Al Hijr:18).
Sungguh, bumi ini amat bermanfaat
untuk kehidupan manusia. Allah menciptakan bumi ini sedemikian serasi untuk
kehidupan manusia. Sehingga jumlah daratan disesuaikan dengan kebutuhan
manusia, demikian juga jumlah lautannya. Allah pencipta bumi ini dalam Al-Quran
mengulangi kata darat sebanyak dua belas kali, sedangkan kata laut sebanyak tiga
puluh tiga kali. Dan kata para ilmuwan yang meneliti jumlah itu ternyata
perbandingannya sesuai dengan luas daratan dan lautan di bumi ini. Allah
menjadikan itu semua, untuk kita pahami, untuk kita renungkan, dan untuk kita
tarik pelajaran.
Allah menciptakan alam raya ini
dalam waktu enam hari (enam masa). Dua hari untuk menciptakan langit, dua hari
untuk bumi, dan dua hari untuk sarana dan prasarana kebutuhan bumi. Sebenarnya,
Allah berkuasa untuk menciptakannya dalam sesaat. Akan tetapi Allah menginginkan
manusia menarik pelajaran dari itu semua, antara lain janganlah tergesa-gesa
dalam melakukan sesuatu, sehingga mengambil jalan pintas yang tidak dibenarkan.
Salah satu sebab bencana yang dialami manusia adalah tergesa-gesa, ingin cepat
sampai, padahal belum saatnya akan sampai.
Dan
karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu
beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-Nya
(pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya (QS. Al Qashash:73).
Bagi siapa saja yang tidak dapat
merenung di siang hari, maka dapat dilakukan di malam hari. Siapa yang tidak
dapat bekerja di malam hari, maka di siang hari terbuka kesempatan lebar untuk
bekerja dan bersyukur mengelola bumi ini. Demikianlah bumi ini diciptakan Allah
untuk manusia. Segala hal yang terpendam di permukaannya dan yang terpendam di
perut bumi ini, sekian banyak anugerah Allah yang dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan hidup manusia, anak cucu kita dan generasi-generasi yang akan
datang. Jangan sampai kita salah mengelola bumi ini. Maksudnya, seperti yang
kita tahu, banyak sekali manusia yang hanya mengeksplorasi bumi ini tanpa
memikirkan untuk merawatnya dan melestarikannya. Semoga nikmat Allah ini mampu
kita syukuri dan dapat menjadikan pelajaran yang bermanfaat untuk kita semua.
Komentar