Bayangan
itu selalu mengganggu:
bising
saling bersahutan
lindas
lalu lalang orang
melepuh
karena panas berkobar
hangus
terbawa arus dan keluhan
menjerit
meradang
meraung
mengais
merajam
semua
tak terbendung
tercabik
api yang mengaum
satu
persatu tumbang
ditendang
keinginan jahanam
ia
terus berkobar tak peduli pagi akan datang
juga
tak mengerti serdadu pemadam belum berdatangan
sementara
sang korban sibuk meratapi robohnya peradaban
dengar! di ujung sana puing-puing
beteriak lantang
sedang
di sini abu telah berhambur bersama deru
terbang
jauh sampai pelupuk mata tak sadarkan haru
o,
sang penguasa ketetapan
menjinjing
sangkur yang kau selip di belakang
lihatlah!
api
semakin membesar
o,
sang penguasa negeri
yang
tak menahu utang-utang kami
Lunas!
katamu
setelah berhasil mencabik pagi
menghajar
pendemo secara serampangan
menghalau
penentang ketetapan
yang
akhirnya musnah
pedagang
lari tunggang langgang
pelanggan
kelaparan
pencopet
pun hilang pekerjaan
ladang
penghidupan menyerah
pada
ambisi sebuah taman
lalu
kemiskinan?
hanya
mampu diam
marah
yang disembunyikan
dibungkam
tak digdaya
di
hadapan pemegang undang-undang
Sidoarjo, 23.30
– 9 Maret 2013
Komentar