Antologi Puisi dan Cerpen
Copyright 2017. PGSD 2013 Kelas Pilihan Bahasa dan Sastra
Penulis:
Mahasiswa PGSD 2013 Kelas Pilihan Bahasa dan Sastra
Rancang Sampul dan Tata Letak:
Aini Nur Habibah
Penyunting:
Pana Pramulia, MP.d.
ISBN: 978-602-0891-54-5
Diterbitkan oleh PAGAN PRESS
Dusun Tanjungwetan, RT/RW 001/001 No35
Desa Munungrejo, Kec Ngimbang, Lamongan
Telp 081-335-682-158
email:penerbitpaganpress@gmail.com
Cetakan I, Juli 2017
x + 273 hal.; 14,8 x 21 cm
KATA PENGANTAR
Pana Pramulia
Setiap manusia, siapapun dia pasti mempunyai sejarah
hidupnya sendiri-sendiri. Walaupun demikian, tidak semua manusia menghargai dan
bahkan menjadikan sejarah hidupnya bagi pembelajaran hidup. Makanya,
berulang-ulang kesalahan yang dilakukan seseorang, salah satunya ialah
seringkali meremehkan perjalanan atau sejarah hidupnya sendiri.
Sering kita mendengar “jangan menengok ke belakang”,
maksud ungkapan itu bahwa seseorang dilarang melihat, mempelajari, bahkan
menengok masa lalunya. Bukannya hal ini merupakan sesuatu yang berbahaya. Saya pribadi mempunyai
pendapat, bahwa bersejarah itu penting, tetapi ada yang lebih penting, yaitu menyejarah.
Jika bersejarah itu cuma menyangkut masa lalu, menyejarah itu menyangkut
sekaligus masa lalu, masa kini dan masa depan.
Sejarah bisa berhenti karena sebuah sebab,
juga bisa diteruskan karena sebuah sebab. Sebab itu bernama nilai yang
diedarkan, disirkulasikan, dan mengalir. Memang cuma air yang mengalir yang
akan membuat sehat ikan-ikan. Maka dari itu, mahasiswa PGSD angkatan 2013 Kelas
Pilihan Bahasa dan Sastra melalui mata kuliah Menulis Kreatif mencoba untuk
mengedarkan nilai melalui rasa yang dimilikinya dengan media puisi dan cerpen.
Membaca dan merenungi
karya mereka satu persatu serupa membawa saya dari satu tempat ke tempat
lainnya. Secara pribadi, setiap dari mereka mempunyai sejarah yang berbeda-beda
yang unik dan dapat dijadikan pembelajaran hidup untuk orang lain. Puisi dan
cerpen mahasiswa 2013 ini mengalir seperti air menceritakan
pengalaman-pengalaman hidup yang tidak ditutup-tutupi. Itulah keindahan dan
juga nilai hidup yang sebenarnya.
Mari kita menengok kembali
ke belakang untuk dijadikan pembelajaran hidup di masa kini maupun di masa yang
akan datang. Mari kita merenunginya kembali agar kesalahan-kesalahan tidak
terulang, atau kalau belum dapat dan berani merenungi hidup sendiri cobalah
baca buku ini sebagai pijakan untuk merenungi perjalanan hidup kita selama ini.
Selamat BerBalada Rasa dan Cerita.
Surabaya. Senin Pon. 12 Juni 2017
Komentar