ada
lima orang duduk di seberang
dua
aku kenal, yang tiga samar-samar
tentu
saja aku menyapa, bahkan
aku
juga bercerita. panjang lebar
:
tentang kelahiran, tentang kehidupan, dan
pastinya
tentang kematian.
ketika
angin dingin bertiup. pelan-pelan
menghembus
pakaian yang sedari tadi basah
aku
terus melanjutkan cerita
tanpa
tahu, mereka telah benam
lalu
aku bercerita kepada diriku sendiri
dengan
cerita yang sama.
kenapa.
entah. mereka tercekat tiba-tiba
saling
adu pandang. saling berbincang
tentang
ceritaku, yang katanya
tak
genap dan lekang. aku terdiam
karena
sibuk menafsirkan.
lama
sekali, yang kemudian salah satu dari mereka
mulai
bertanya yang aku jawab entah apa.
Sidoarjo. 20.54.
15 Januari 2015
Komentar