Perkataan
yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan
sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha
Penyantun (QS. Al Baqarah:263).
Memaafkan mempunyai kata dasar maaf.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata maaf berarti memohon ampun atas
kesalahan yang diperbuat. Sedangkan memaafkan merupakan kata kerja yang
bermakna membebaskan seseorang dari kesalahan yang dilakukan terhadaapnya.
Meminta maaf dan memaafkan memang mudah jika hanya diucapkan, tetapi sulit jika
muncul dari hati yang terdalam. Mengapa kita hendaknya memaafkan yang bersalah
dan mengapa juga meminta maaf itu penting bagi manusia yang hidup secara
bersama? Manusia tempatnya salah dan lupa, manusia bisa salah dan bisa lupa
betapa pun manusia itu hebat. Berarti, kesalahan yang dilakukan orang lain bisa
juga kita lakukan, bahkan bisa jadi dalam bentuk yang lebih besar. Oleh sebab
itu, jika kita enggan memaafkan orang lain, tentu wajar jika orang lain juga
enggan memaafkan kita. Padahal manusia yang hidup bersosial butuh untuk saling
maaf-memaafkan.
Apabila
ada seseorang melakukan kesalahan kepada kita, maka ada beberapa sikap yang
dapat diambil, (1) membalas melebihi apa yang dilakukan oleh yang bersalah. Hal
itu dapat dinamakan sebagai dendam atau penganiayaan; (2) membalas setimpal
dengan kesalahan yang dilakukan. Hal ini masih dibenarkan, walaupun tidak
dianjurkan; (3) bisa jadi ada yang tidak membalas, tapi mungkin berkata “saya
tidak akan lupakan, dan kelak di hari kemudian saya akan menuntut”; (4) bisa
jadi ada yang berkata “saya tidak melupakan, tapi saya akan serahkan
pembalasannya kepada Allah sesuai dengan kebijaksanaanya”; dan (5) bisa juga
ada seseorang yang berkata, “saya sudah memaafkan semua kesalahannya dan
melupakan.
Dan
balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa
memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya
Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim (QS. Asy Syuura:40).
Maaf
adalah menghapus kesalahan. Selain menghapus juga melupakan kesalahan. Apabila
ada yang berkata “saya memaafkan, tapi saya tidak melupakannya”, maka hal itu
belum dapat dikatakan sebagai maaf, karena belum melupakan kesalahan bisa jadi
masih menyimpan dendam. Maaf adalah menghapus dan melupakan, sehingga tidak ada
lagi kesalahan yang membekas di dalam hati sanubari seseorang. Ada yang lebih
tinggi dari memaafkan, yaitu membuka lembaran baru. Telapak tangan kita
dilambangkan sebagai lembaran-lembaran kertas putih. Pada saat seseorang
berjabat tangan dengan orang lain dan melepaskan tangannya lagi, berarti
bagaikan membuka lembaran baru kepada siapa yang berjabatan tangan dengannya.
Dan
(bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan- perbuatan keji,
dan apabila mereka marah mereka memberi maaf (QS. Asy Syuura:37).
Al-Quran
menggarisbawahi suatu hal yang sangat terpuji, yang diistilakan-Nya dengan kata
Ihsan atau Muhsinin. Allah berulang-ulang dalam Al-Quran menyebutkan “Allah
senang kepada orang-orang Al-Muhsinin”, yaitu orang-orang yang berbuat baik
kepada siapa yang pernah berbuat salah terhadapnya. Memang hal itu tidak mudah
dilakukan, tetapi jika kita menyadari, bahwa kita pun bisa terjerumus dalam
kesalahan yang sama, maka akan timbul kesadaran di dalam hati untuk memberi
maaf, bahkan berbuat baik kepada seseorang yang berbuat salah kepada kita.
Balaslah
keburukan dengan kebaikan. Hal tersebut dapat dianalogikan, “seandainya engkau
menolak keburukan orang lain, kesalahan orang lain engkau balas dengan
kebaikan, maka siapa yang pernah bermusuhan denganmu itu akan beralih sikapnya
menjadi teman yang sangat akrab”. Mengapa demikian? karena perbuatan baik yang
dilakukan oleh orang yang pernah dianiaya akan menimbulkan simpati dan empati
terhadap siapa saja, termasuk yang pernah menyakiti. Jika kita tidak memaafkan,
maka kita akan merugi. Bukan saja tidak akan mendapatkan teman akrab yang baru,
tetapi juga di hari kemudian kita tidak akan mendapatkan kedudukan yang tinggi
di sisi Allah. Jika kita tidak memaafkan, maka kita akan senantiasa gelisah,
konsentrasi akan terganggu, karena terus teringat seseorang yang berbuat salah
kepada kita. Oleh sebab itu, mari kita saling memaafkan. Agar kita dapat hidup
dalam kebahagiaan dan ketenangan.
Komentar