Ini tentang Rabu sore yang berlagak lengang. Banyak hal
berpendar dan menguap menjadi asap. Tapi ada satu hal yang tak. Dan itu
menggangguku.
Itu tentang sajakmu untukku yang kamu bacakan di warung
baru. Di kamar operasi kata yang penuh serakan buku inilah aku merenung.
Sendiri menggayutkan dan mengaitkan kata demi kata yang kamu ciptakan. Padahal
sore yang lengang tak memedulikan. Bahkan ia bersiap beranjak pulang.
Tentang sajakmu itu, kamu menceritakan puntung rokok yang
baru saja aku matikan. Puntung rokok itu sekadar mengingatkan, bahwa ia akan
berulang tahun bertepatan dengan berakhirnya bulan Sya'ban. Padahal aku dan
kamu tahu, puntung rokok itu habis dilumat abu.
Aku ingin menanyakan hal itu, tetapi tidak hari ini. Karena
sebelum sore benar benar pulang, aku ingin menyudahi sembari memberikan
beberapa buku dan mengucapkan selamat Ramadan untukmu.
Sidoarjo. 17 Juni
2015
Komentar